Kisah Sukses Mardani yang Bangun Rumah dan Kuliahkan Anak dari Hasil Ternak Sapi

 

MARDANI (43) tak pernah sedikit pun berpikir akan menjadi peternak sapi. Selain tak punya pengalaman, ayah tiga anak ini juga tidak tahu menahu tentang sapi. Ia tak mengerti cara mengurus sapi mulai dari menyiapkan pakan dan memberi makan serta melakukan hal lain yang dibutuhkan hewan itu. Baginya memilihara sapi merupakan pekerjaan aneh yang tak memiliki manfaat ketika itu.

“Kalau pun untung pasti sangat kecil tidak sebanding dengan biaya yang kita keluarkan. Waktu itu yang ada dalam benak saya seperti itu,” kata Mardani, Sekretaris Kelompok Peternak Tunas Baru Kelurahan Sungai Selan Kecamatan Sungai Selan Kabupaten Bangka Tengah mengawali kisahnya, Selasa (4/3/2020).

Karena itu Mardani tak begitu tertarik ketika ada bantuan sapi yang diberikan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui Dinas Pertanian pada tahun 2013 lalu. Ia tak langsung mengiyakan saat ada tawaran untuknya menjadi salah satu anggota kelompok peternak yang mengurus sapi bantuan tersebut.

“Saya ini termasuk orang malas Pak. Saya tidak terlalu bergembira ketika ada tawaran tersebut karena saya tidak paham,” ujarnya. 

Kendati demikian, diam-diam Mardani kemudian mencoba mengikuti arahan pengurus kelompok peternak untuk ikut serta mengelola bantuan sapi tersebut. Ia berusaha mempelejari hal-hal teknis yang diajarkan dan menerapkannya. Setahun kemudian dan tak lama setelah induk-induk sapi peliharaannya beranak pinak, Mardani malah menjadi semakin ketagihan untuk memelihara sapi.

“Sekarang saya malah setiap hari selalu bermain-main dengan sapi. Apalagi saat lagi suntuk dan capek saya menghabiskan waktu di areal peternakan saya ini,” tutur Mardani yang mengaku sesekali bekerja sambilan sebagai kuli bangunan.

Saat ini Mardani memiliki tujuh ekor sapi sisa dari yang ia jual. Sapi-sapi itu ia pelihara pada areal perkebunan kelapa sawit miliknya. Kebun kelapa sawit milik Mardani seluas tiga hektar yang kini berumur sekitar dua tahun. 

“Kalau tidak dijual sapi saya sudah belasan ekor jumlahnya. Sapi saya pelihara di sawit. Jadi terintegrasi. Pakan sapi menggunakan pelepah sawit dicampur dengan bungkil. Kami tidak lagi menggunakan rumput sebagai bahan pakan sapi,” kata Mardani seraya menambahkan bahwa program integrasi sapi sawit memberikan kuntungan berlipat ganda bagi anggota kelompok peternak Tunas Baru yang ia urus.

“Kalau menggunakan rumput kita rugi waktu. Rumput yang kita berikan ke sapi paling cuma cukup untuk dua hari. Tapi sebaliknya dengan menggunakan 40 pelepah sawit saja bisa menghidupi tujuh ekor sapi selama sepuluh hari. Jauh lebih hemat dan sangat irit,” tambah Mardani.

Mardani kini telah menikmati jerih payahnya. Hasil jualan sapi yang ia terima selama ini sekarang mampu memberikan tambahan penghasilan bagi keluarganya.

“Alhamdulillah, rumah yang saya tempati sekarang merupakan hasil dari jual empat ekor sapi. Sekarang saya sedang menyiapkan dua ekor sapi untuk biaya wisuda anak saya. Jadi kalau tiba waktu wisuda, saya tinggal menjualnya,” kata Mardani. 

Mardani kini didapuk menjadi salah satu Pengurus Kelompok Peternak Tunas Baru dengan posisi sekretaris kelompok. Bersama Mardani tergabung 24 anggota kelompok yang lain. Menurut Mardani populasi sapi yang dimiliki kelompok tersebut saat ini terus bertambah sejak  dibentuk tahun 2013 lalu.

“Awalnya kelompok kami mendapatkan 21 ekor sapi. Kini jumlahnya bertambah menjadi 208 ekor dan itu pun karena banyak yang sudah dijual. Belum lagi kami selalu berkurban setiap tahun untuk masyarakat desa. Kalau tidak dijual bisa mencapai sekitar 400 ekor lebih,” tandas Mardani.

Kemarin Selasa (3/3/2020) Kelompok Peternak Tunas Karya dikunjungi Anggota DPR RI dari Komisi IV yang membidangi pertanian, lingkungan hidup dan kehutanan termasuk kelautan. Rombongan yang dipimpin Wakil Ketua Komisi IV Dedy Maulyadi SH itu datang bersama sejumlah pejabat Kementerian Pertanian. Turut mendampingi Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Drs H Abdul Fatah MSi dan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Juaidi Rusli SP MP. Atas kesuksesan mereka mengelola ternak sapi, Kementerian Pertanian akan membantu dan memberikan 1500 ekor sapi untuk kelompok peternak Tunas Baru tersebut melalui dana Kredit Usaha Rakyat (KUR).*)

Sumber: 
BIDANG PETERNAKAN DINAS PERTANIAN
Penulis: 
Han Arifin
Fotografer: 
Han Arifin
Editor: 
Han Arifin