PANGKALPINANG – Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) masih bebas rabies. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Babel Edi Romdhoni SP MM mengatakan hingga kini penyakit berbahaya yang dapat menular ke manusia itu tidak ditemukan pada hewan penular seperti anjing dan kucing maupun hewan-hewan berdarah panas lainnya.
“Alhamdulillah, Bangka Belitung bebas rabies. (Sejak) dari dulu,” kata Edi ketika membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Pendataan Hewan dan Pemetaan Kasus Penyakit Hewan di Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Babel, Rabu (10/05/2023).
Dikutip dari http://ppid.pertanian.go.id rabies atau penyakit anjing gila disebabkan oleh virus. Penyakit ini bersifat akut dan menyerang susunan syaraf pusat otak. Selain anjing, hewan lain yang dapat menularkan rabies adalah kucing, kera dan kelelawar. Penyakit ini berbahaya karena dapat menulari manusia (zoonosis). Gejala klinis pada manusia oleh hewan penular rabies dapat berupa sakit kepala, mual, kejang-kejang hingga koma. Umumnya penderita meninggal dunia 4 hingga 6 hari setelah gejala klinis.
“Pernah ada curiga-curiga (terhadap hewan penular rabies) gitu ya. (Terus) kita isolasi tapi tidak ada masalah (bukan rabies),” ujarnya.
Karena itu Edi mengapresiasi upaya dan kerja keras tim medik dalam mengantisipasi masuknya penyakit rabies di daerah ini. Ia berharap semangat dan kerja keras itu dapat terus dipertahankan agar penyakit mematikan itu tidak menular ke Negeri Serumpun Sebalai.
“Kota Palembang pernah datang ke sini ingin meniru. (Mereka mau) berdisuksi ke sini bagaimana upaya - upaya (menangani rabies). Kota Palembang itu pusing mikiran (rabies) ini,” terang Edi seraya minta petugas terkait untuk terus mencari sumber penyakit hewan melalui pemetaan yang detail dan akurat.
“Lebih mudah mendata dari pada kita menangani kasus. Menangani kasus itu lebih berat,” tandasnya.*)