PANGKALPINANG – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) bersama stakeholders terkait menggelar rapat koordinasi (rakor) terkait capaian Luas Tambah Tanam (LTT) komoditi padi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2022, Kamis (11/05/2023).
Rakor yang dipimpin langsung Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Babel Edi Romdhoni SP MM itu mengevaluasi capaian luasan tanaman hingga pertengahan tahun ini termasuk membahas berbagai kendala lapangan yang menghambat capaian target.
Sejumlah pejabat dan stakeholders terkait hadir dalam rakor yang digelar di ruang rapat Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Babel itu.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Babel Edi Romdhoni SP MM mengakui jika realisasi luas panen padi tahun 2022 menurun dibandingkan dua tahun sebelumnya. Pada tahun 2021 luas panen padi di Babel mencapai 18.278 hektar lebih luas bila dibandingkan tahun 2020 sebanyak 17.841 hektar.
“Nah kemudian di tahun berikutnya (tahun 2022-red) itu (luasan panen) 15.108 hektar. (Jadi) turun,” kata Edi.
Ia menjelaskan luas panen yang turun paling besar berada di Kabupaten Bangka Barat dan Belitung Timur. Di Bangka Barat luas panen tahun 2022 sebesar 762 hektar. Jumlah itu jauh lebih kecil dibandingkan tahun 2021 yang mencapai 2.386 hektar. Begitu juga dengan panen di Belitung Timur yang cuma seluas 709 hektar pada tahun 2022. Padahal tahun 2021 luas panen di daerah itu mencapai 1.220 hektar
“Jomplang banget itu (selisihnya),” terang Edi.
Karena itu Edi minta ada keputusan strategis yang dapat disimpulkan dalam rakor tersebut. Ia berharap berbagai persoalan yang ada di lapangan hingga menghambat pencapaian target dapat segera di atasi.
“Ini sebenarnya yang mau kita diskusikan kenapa (menurun). Masalahnya apa,” tegas Edi.
Sementara itu perwakilan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Bangka Barat Pediar SP mengatakan turunnya capaian luas tanam padi di kabupaten itu karena semakin berkurangnya minat masyarakat untuk bertanam padi. Namun demikian pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah khusus untuk membangkitkan kembali semangat petani kembali ke sawah.
“Kami sudah mendesain beberapa strategi kegiatan untuk bisa mengoptimalkan luas tanam di musim berikutnya,” katanya.*)