PANGKALPINANG – Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Edi Romdhoni SP MM mengatakan vaksinasi pada hewan ternak masih sangat diperlukan untuk mencegah munculnya kembali penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Hal itu disampaikan Edi saat membuka Rapat Monitoring dan Evaluasi PMK Tingkat Provinsi Babel, Selasa (21/11/2023).
Menurut Edi vaksinasi menjadi salah satu solusi untuk membentuk kekebalan terhadap penyakit sehingga jika virus kembali masuk diharapkan tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar terhadap peternak.
“Munculnya kembali kasus PMK bahkan mulai muncul juga Lumpy Skin Disease (LSD) mengharuskan kita lebih berhati-hati dalam memasukkan ternak dari luar. Untuk persiapan Qurban tahun 2024, beberapa pemasok hewan ternak bahkan sudah mulai mendatangkan sapi dari luar daerah. Untuk mencegah munculnya kembali PMK tetap dibutuhkan vaksinasi PMK,” kata Edi di Hotel Soll Marina Pangkalpinang.
Turut hadir Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Drh Judnaidy, para pejabat fungsional serta pejabat terkait dari dinas pertanian yang membidangi peternakan dari kabupaten dan kota.
Diterangkannya vaksinasi efektif mencegah terjangkitnya PMK pada hewan ternak. Dengan vaksinasi ternak peliharaan akan terlindungi dari penyakit menular yang mematikan itu.
“Adanya program vaksinasi PMK menjadi perhatian kita karena kegiatan ini akan bermuara pada adanya perlindungan terhadap seluruh hewan ternak mulai dari sapi, kerbau, kambing, domba hingga babi dari bahaya PMK,” ujarnya.
Di sisi lain Edi menegaskan bahwa tim kesehatan hewan (keswan) baik yang ada di kabupaten dan kota maupun hingga provinsi memiliki peran penting dalam mendukung keberhasilan vaksinasi PMK. Kegiatan vaksinasi yang dimulai dari penentuan target vaksinasi, kesiapan rantai dingin, ketersediaan vaksin PMK, pelaksanaan vaksinasi di lapangan, pencatatan yang tertib hingga pelaporan merupakan suatu rangkaian vaksinasi PMK yang tidak bisa terpisahkan.
“Diharapkan dengan adanya rapat monitoring dan evaluasi ini kita bisa berjalan sinergis dalam mensukseskan kegiatan vaksinassi PMK. Perlu kerjasama yang baik dari semua petugas yang menangani fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan, supaya hasil vaksinasi yang diperoleh bisa optimal,” tandasnya.*)