Dinas Pertanian Babel Gelar Pelatihan Pemeriksaan Hewan Kurban

BELITUNG – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) bekerjasama dengan Pengurus Syiar Sembelih Halal (Syibilal) Babel menggelar Pelatihan Pemeriksaan Hewan Kurban Tahun 2024 di Tanjung Pandan Kabupaten Belitung, Rabu (24/04/2024).

Pelatihan yang dipusatkan di Ruang Petemuan Kantor Bupati Belitung itu diikuti sebanyak sembilan puluh peserta terdiri dari pengurus masjid, petugas teknis termasuk penyuluh agama se Kabupaten Belitung.

Bertindak sebagai narasumber pelatihan adalah Penggagas Kopi Dakwah dan Pembina Sybilal Babel Ust Firdaus, Ketua Sybilal Babel Anggi G Soufyan serta Dosen Divisi Kesmavet Institut Pertanian Bogor (IPB) Denny W Lukman.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Babel Edi Romdhoni mengatakan pelatihan pemeriksaan hewan kurban tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menjaga keamanan, kesehatan, keutuhan dan kelayakan hewan kurban yang akan disembelih sebelum diedarkan dan dikonsumsi masyarakat yang menerima dagingnya saat perayaan Idul Adha 1445 Hijriah kelak.

“Sehingga diperlukan pelatihan pemeriksaan kesehatan hewan kurban untuk petugas pemeriksa hewan qurban dan petugas masjid yang menangani hewan kurban untuk memberikan perlindungan kepada konsumen dalam aspek keamanan dan kesehatan,” kata Edi.

Edi menjelaskan pemeriksaan kesehatan hewan kurban terdiri dari pemeriksaan antemortem dan pemeriksaan postmortem. Pemeriksaan antemortem dilakukan secara visual pada fisik hewan untuk melihat tanda-tanda penyakit, memeriksa kondisi kulit, mata, hidung dan sistem pernapasan. Sedangkan pemeriksaan postmortem merupakan pemeriksaan terhadap kesehatan jeroan dan karkas setelah hewan kurban disembelih.      

“Berkurban di era penyakit menular hewan ternak merupakan tantangan bagi kita semua. Wabah PMK (Penyakit Mulut dan Kuku-red) dan terkini ancaman penyakit LSD (Lumpy Skin Disease) menjadi tanggung jawab kita bersama agar dapat menjamin keamanan daging yang disembelih dan tidak menularkan penyakit lebih jauh di daerah kita,” jelasnya.

Karena itu Edi Romdhoni mengingatkan peserta pelatihan untuk mengikuti kegiatan tersebut secara serius. Di sisi lain ia mengatakan pelaksanaan pemotongan dan penanganan hewan kurban memiliki aturan sesuai dengan syariat yang telah ditetapkan.

“Karena itu hal ini menjadi perhatian serius dalam melakukan pemeriksaan sebelum dan sesudah pemotongan. Diharapkan nantinya tidak ada kejadian penularan penyakit yang berasal dari pemotongan hewan qurban. Untuk itu sangat penting memilih ternak qurban yang sehat,” jelasnya seraya menambahkan selain pemeriksaan Kesehatan, pengawasan mata rantai peredaran produk pangan asal hewan juga mesti menjadi prioritas dalam rangka menjamin daging yang dikonsumsi Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).

“Sehingga memberikan rasa aman pada masyarakat dalam mengkonsumsi daging kurban,” tandasnya.*)

--Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber: distan.babelprov.go.id--

Sumber: 
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Penulis: 
Hairil Anwar
Fotografer: 
Panitia Pelaksana
Editor: 
Hairil Anwar