Ir Gusva Yetti SPt MM IPM
(Pengawas Mutu Pakan Ahli Madya Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung)
BADAN Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi pada semester dua tahun 2023 akan terjadi El Nino yang melanda Indonesia, tidak terkecuali Bangka Belitung.
El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Dampaknya dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. Singkatnya, El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan atau kemarau untuk wilayah Indonesia secara umum.
Selanjutnya dikutip dari Hasil konfrensi pers Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan resmi yang dikeluarkan pada Selasa (7/3/2023 ) di artikel online PAN RB tanggal 8 Maret 2023 musim kemarau di Kepulauan Bangka Belitung, pada Juni 2023 dan puncaknya pada Agustus 2023.
Salah satu yang terdampak langsung dari EL Nino ini adalah produksi tanaman termasuk hijauan pakan ternak yang merupakan pakan utama ternak ruminansia (sapi, kerbau, kambing, domba) sehingga secara tidak langsung juga menyebabkan produksi dan produktivitas ternak tersebut terganggu.
Dalam upaya mengantisipasi kekurangan hijauan pada musim kemarau tersebut, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah membagikan bibit hijauan pakan ternak sebanyak 100.000 stek pada 5 kelompok peternak yang terbalut dalam kegiatan Gerakan Penanaman Hijauan Berkualitas (GERBANG PATAS) dalam rangka peningkatan produksi hijauan pakan ternak.
Tahun 2023 ini sasaran lokasi di Kabupaten Bangka Tengah pada 5 Kelompok penerima, dengan jenis bibit rumput yang dibagikan adalah Pachong atau Rumput Gajah Thailand. Rumput Pakchong merupakan pupuk unggul atau berkualitas karena rumput ini dapat tumbuh dengan baik diberbagai lokasi, tetapi akan berkembang sangat baik pada tanah yang kaya akan bahan organik, mudah dikembang biakkan, produksi cukup tinggi (dapat mencapai 600 ton/ha//tahun), kandungan nutrisi cukup baik, batang, daun yang lembut serta tidak berbulu sehingga disukai oleh ternak dan umur tanam yang cukup panjang.
Selain bibit rumput pachong juga akan dibagikan bibit legum Indigofera, yang merupakan legum sumber protein karena kandungan protein kasarnya dapat mencapai 33 persen sehingga tanaman ini sering disebut sebagai green consentrat. Selain itu tanaman ini bila sudah ditumbuh baik, dapat tahan dicuaca yang panas. Indigofera yang akan dibagikan pada kegiatan ini sebanyak 1.500 polibag.
Untuk mengantisipasi kekurangan pakan pada sapi dapat dilakukan menciptakan Bank Pakan di kelompok, melalui pengolahan pakan pada saat poduksinya tinggi seperti pengolahan menjadi fermentasi atau silase menjadi feed complete. Dengan pengolahan seperti ini, pakan dapat disimpan dan digunakan pada saat dibutuhkan. Selain mengantisipasi kekurangan pakan, juga kualitas nutrisi pakan dapat dipertahankan, meningkatkan efisensi biaya biaya pakan dan biaya tenaga kerja sehingga ternak tetap sehat karena pakannya tersedia, berkualitas.*)