Gubernur Erzaldi Sebut Ada Peran Penyuluh Tekait Kenaikan NTP Bangka Belitung

PANGKALPINANG—Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Dr H Erzaldi Rosman SE MM mengatakan kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) Kepulauan Bangka Belitung hingga mencapai angka tertinggi secara nasional tak bisa dilepaskan dari peran penyuluh pertanian di Negeri Serumpun Sebalai. Menurut Gubernur penyuluh pertanian memiliki andil besar dalam mendongkrak kenaikan NTP pada bulan Maret 2021 tersebut hingga menyentuh angka 3,93 persen.  

“Peningkatan (NTP) tertinggi ini tentu saja tidak hanya kerja keras dari orang per orang saja tetapi yang utamanya itu adalah berkat upaya dari pada tugas penyuluh yang sudah berupaya untuk menyampaikan sekaligus mengimplementasikan apa-apa yang sudah didapat dari peneliti kepada masyarakat secara langsung,” kata Gubernur dalam sambutannya ketika membuka Temu Tugas Peneliti dan Penyuluh di Hotel Soll Marina Pangkalpinang, Selasa (04/05/2021).

Sebagaimana diwartakan sebelumnya, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung naik siginifikan. Pada bulan Maret 2021, Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merilis bahwa NTP di Kepulauan Bangka Belitung sebesar 121,89 atau naik sebesar 3,93 persen dibandingkan sebelumnya 117,28. Kenaikan NTP sebesar 3,93 persen tersebut merupakan kenaikan tertinggi sepanjang sejarah yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“NTP kita meningkat sangat tajam. Peningkatannya itu sampai pada angka tertinggi secara nasional yaitu 3,93,” ujar Gubernur.

Karena itu mantan Bupati Bangka Tengah dua periode tersebut menyampaikan rasa terima kasih kepada para penyuluh pertanian. Namun di sisi lain ia juga minta para penyuluh untuk terus meningkatkan kemampuan diri dalam rangka mendorong para petani menjadi semakin maju.

“Penyuluh harus paham juga dengan teknologi. Sekarang sudah banyak teknologi digital. Petani itu perlu sentuhan-sentuhan yang lebih dalam. Ambil dulu hati petani itu agar mereka menjadi suka kepada kita,” kata Gubernur seraya menambahkan bahwa ke depan para petani juga dituntut untuk menjadi marketing dari produk yang mereka hasilkan.

“Ini penting karena ada nilai tambah dari komoditi yang dia tanam. Karena itu sekarang petani kita itu ditunut bagaimana bisa menjadi seorang marketing untuk dirinya sendiri,” tandas Gubernur.*)

Sumber: 
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Penulis: 
Hairil Anwar
Fotografer: 
Dokumentasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Editor: 
Hairil Anwar