PANGKALPINANG – Kegiatan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dievaluasi, Rabu (29/11/2023). Evaluasi kegiatan yang diinisiasi Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Babel itu digelar di Hotel Aston Soll Marina Pangkalpinang dan dipimpin langsung Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Babel Edi Romdhoni SP MM.
Sejumlah pejabat dan petugas dari dinas pertanian kabupaten dan kota termasuk sejumlah stakeholders terkait hadir dalam kegiatan tersebut.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Babel Edi Romdhoni SP MM menjelaskan sejumlah capaian dalam Rapat Evaluasi SPHP tersebut. Salah satu diantaranya penjelasan terkait bantuan cadangan beras nasional untuk kelompok penerima manfaat (KPM) yang telah disalurkan sebanyak dua tahap. Dalam penjelasannya Edi menyebutkan bantuan pangan pemerintah pada periode pertama telah disalurkan kepada 52.121 KPM.
“Dan periode kedua sebanyak 48.789 KPM. Progres tahap kedua sedang melakukan penyaluran untuk bulan November,” jelas Edi.
Menurut Edi bantuan pangan yang diterima KPM berupa beras seberat 10 kilogram. Bantuan itu diberikan selama tiga bulan dan dimulai sejak April hingga Juni 2023 untuk periode pertama.
“(Sedangkan) untuk periode kedua dilaksanakan Bulan September hingga November 2023. (Ada juga) rencana akan dilakukan penyaluran bantuan pangan beras bulan Desember 2023 dan dua tahap pada tahun 2024,” ujarnya.
Terkait kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM), Edi mengatakan juga telah dilaksanakan sejak Agustus 2023. GPM yang didanai APBN itu lokasinya tersebar di berbagai tempat dalam wilayah Provinsi Babel.
“Tanggal 1 Desember 2023 nanti GPM akan dilaksanakan di Kecamatan Kelapa Kabupaten Bangka Barat,” tandasnya seraya menambahkan bahwa ketersediaan pangan di Indonesia diatur melalui Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.
“Menurut Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2021 Pasal 4 bahwa jenis pangan yang menjadi tugas dan fungsi Badan Pangan Nasional itu adalah kedelai, bawang putih, bawang merah, minyak goreng, ikan, cabai, daging ruminansia, daging ungags, telur ungags, beras dan jagung,” tandasnya.*)