Kementan Kembangkan Porang 50 Ribu Hektar, Petani Babel Diminta Ajukan Proposal

PANGKALPINANG – Kementerian Pertanian (Kementan) berencana mengembangkan 50 ribu hektar tanaman porang tahun depan. Lokasi pengembangan tanaman umbi itu akan disebar di seluruh wilayah tanah air termasuk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Babel Edi Romdhoni SP MM minta petani Babel yang berminat menanam porang segera menyampaikan permohonan kepada Dinas Pertanian Kabupaten dan Kota agar dapat diakomodir untuk diusulkan ke tingkat pusat.

“Sampaikan segera. Bulan Maret ini akan diinput ke dalam e-proposal. Pengembangan porang 50 ribu hektar itu untuk se-Indonesia. Babel butuh berapa hektar silahkan diusulkan,” kata Edi saat menyampaikan arahan kepada petani dan penyuluh pertanian dalam rangkaian field trip di PT JOF Porang Nusantara di Desa Riding Panjang Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka, Kamis (02/03/2023).

Kegiatan field trip yang difasilitasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Babel itu dihadiri Staf Ahli Bupati Bangka Bidang Perekonomian Ir Zulkarnain Idrus, Kepala UPTD Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan Ir Heri, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Irman HS SP serta sejumlah tenaga fungsional terkait lingkup Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Babel.

PT JOF Porang Nusantara adalah perusahaan yang memproduksi tepung porang. Lokasi pabrik berada di Desa Riding Panjang Kecamatan Belinyu. Kapasitas pabrik mencapai 50 ton. Porang yang diproduksi merupakan produk ekspor. PT JOF Porang Nusantara telah mengantongi sertifikat HACCP atau Hazard Analysis Critical Control Point dalam rangka memberikan jaminan kepada pelanggan dan publik bahwa sistem keamanan pengolahan produk pangan telah dikelola dengan baik. Selain itu perusahaan ini juga memiliki packing house yang menjadi salah satu syarat ekspor yang diminta negara tujuan.

Dijelaskan Edi ada sejumlah paket bantuan sarana produksi yang akan didapat petani dalam kegiatan pengembangan porang nanti. Salah satu diantaranya benih porang yang diberikan secara cuma-cuma oleh pemerintah.

“Selain itu petani juga akan akan dibantu pupuk kompos. Namun ada syaratnya untuk mendapatkan bantuan itu. Tidak ada bantuan itu ke nama-nama pribadi. Harus terhimpun di dalam kelompok tani dan kelompok tani itu sudah terhimpun di dalam Simluhtan (Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian). Itu syaratnya,” ujarnya.

Menurut Edi kegiatan pengembangan porang tahun depan merupakan peluang besar petani untuk menambah pendapatan. Apalagi PT JOF Porang Nusantara siap membeli hasil panen petani dengan harga yang wajar.

“Tapi kebun bapak-bapak petani harus diregisterasi petugas dari Dinas Pertanian dulu. Karena itu nanti PT JOF Porang Nusantara akan tanggung jawab bahwa kebun itu jelas. Luar negeri (negara importir) itu sampai mintanya seperti itu,” tutur Edi.

Sementara itu Direktur PT JOF Porang Nusantara Edy Suryansyah mengatakan registerasi kebun porang menjadi salah satu syarat ekspor. Namun untuk petani yang nanti menjadi mitra PT JOF Porang Nusantara proses registrasi akan dibantu dan difasilitasi perusahaan.

“Kami akan bantu dari A sampai Z untuk mengurusi registerasi kebun. Karena dokumennya lumayan banyak. Akan kita bantu semua nanti,” katanya.

Terkait harga beli Edy mengatakan pihak perusahaan akan membeli dengan harga wajar. Untuk harga beli terendah PT JOF Porang Nusantara mematok harga Rp 3.000 per kilogram. Sedangkan harga beli saat ini Rp 3.750 per kilogram.

“Harga akan diumumkan per dua minggu dan itu bisa diliat di website perusahaan,” tandasnya.*)

Sumber: 
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Penulis: 
Hairil Anwar
Fotografer: 
Hairil Anwar
Editor: 
Hairil Anwar

Berita