Kepala Dinas Pertanian Babel Paparkan Peta Komoditi Unggulan Pada FGD Karantina

PANGKALPINANG – Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Edi Romdhoni SP MM mengatakan Babel memiliki sejumlah komoditi unggulan pada sektor pertanian. Selain lada putih, ubi kayu dan tanaman porang termasuk sarang burung walet kini juga masuk pemetaan komoditi unggulan daerah dalam rangka membangun pertanian di Negeri Serumpun Sebalai ke depan.

“Ubi kayu merupakan subsektor tanaman pangan dan sarang burung walet masuk subsektor peternakan,” kata Edi saat menjadi narasumber pada Focus Group Discussion (FGD) Let’s Go Ekspor yang digelar Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkalpinang di Bangka City Hotel, Kamis (23/02/2023).

Dijelaskannya produksi ubi kayu di Babel berfluktuasi. Pada tahun 2012 misalnya, total ubi kayu yang diproduksi sebanyak 13.469 ton. Jumlah tersebut terus meningkat setiap tahun dan mencapai 137.304 ton pada tahun 2020.

“Namun pada tahun 2021 turun menjadi 60.113 ton dan naik lagi menjadi 77.917 ton pada tahun 2022. Sedangkan untuk tanaman porang jumlah produksi sebanyak 5,49 ton dengan luas panen 11,70 hektar pada pada tahun 2021 dan 2022 seluas 9,35 hektar,” jelasnya.

Namun Edi optimis produksi ubi kayu ke depan terus meningkat. Begitu juga dengan tanaman porang diyakini akan terus bertambah luasan dan produksinya.

“Luas tanam porang tahun 2021 sebanyak 61,40 hektar dan tahun 2022 seluas 40,50 hektar. Sebarannya ada di Kabupaten Bangka, Belitung, Bangka Barat, Bangka Tengah dan Bangka Selatan,” ujar Edi.

Terkait sarang burung walet menurut Edi juga menjadi salah satu komoditi yang masuk pemetaan ke depan karena memiliki nilai ekonomi tinggi. Apalagi Indonesia merupakan produsen dan eksportir sarang burung walet terbesar di dunia. Ia menerangkan ada sejumlah strategi peningkatan produktifitas dan kontinuitas sarang burung wallet di sisi hulu yang telah disiapkan. Salah satu diantaranya adalah meningkatkan skill peternak dan mewajibkan semua pelaku usaha memiliki Nomor Kontrol Veteriner (NKV).

“Kemudian menerapkan Good Higiene Practice (GHP) sepanjang rantai produksi sarang burung walet yang bertujuan selain menjaga keamanan dan mutu produk, meningkatkan daya saing juga sebagai pemenuhan persyaratan ekspor,” imbuhnya seraya menambahkan jumlah sarang burung walet di Babel tercatat ada 323 dengan total produksi lebih kurang 4.019 kilogram per tahun.*)

Sumber: 
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Penulis: 
Hairil Anwar
Fotografer: 
Hairil Anwar
Editor: 
Hairil Anwar