Koordinasi Bantuan untuk Petani, Ketua DPRD Bangka Tengah Kunjungi Dinas Pertanian Babel

PANGKALPINANG – Ketua DPRD Bangka Tengah Me Hoa SH MH kembali mengunjungi Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Selasa (09/05/2023).

Kedatangan legislator tiga periode dari Bumi Selawang Segantang itu dalam rangka berkoordinasi terkait berbagai program, kegiatan dan bantuan untuk petani di Bangka Tengah baik yang didanai APBD Provinsi Babel maupun yang bersumber dari APBN tahun ini.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Edi Romdhoni SP MM bersama sejumlah pejabat terkait menyambut langsung kedatangan Me Hoa di ruang kerjanya.

Selain Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian Asdianto SP MT, juga hadir mendampingi Edi Kepala Bidang Ketahanan Pangan Sulastri SP MM. Selain itu tampak pula sejumlah pejabat eselon IV dan subkoordinator bersama sejumlah staf pelaksana.

Kepala Dnas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Babel Edi Romdhoni SP MM menyambut positif upaya Ketua DPRD Bangka Tengah melakukan koordinasi dalam rangka membangun sektor pertanian di Bangka Tengah ke depan. Edi menjelaskan banyak kegiatan sektor pertanian yang dibantu untuk Bangka Tengah tahun 2023. Salah satunya pembangunan jalan usaha tani.

“Dananya dari APBN,” kata Edi.

Untuk subsektor peternakan Edi menjelaskan ada bantuan sapi untuk peternak. Bantuan tersebut rencananya akan didsitribusikan pada tiga kelompok tani (poktan) dalam wilayah Kabupaten Bangka Tengah. Ketiga poktan itu adalah Poktan Barokah Desa Lubuk Pabrik Kecamatan Lubuk Besar, Poktan Maju Harapan Desa Selan Atas Kecamatan Sungai Selan dan Poktan Sejahtera Desa Belimbing Kecamatan Lubuk Besar.    

“Untuk ternak sapi bantuan APBD Provinsi Babel,” ujarnya seraya menambahkan untuk subsektor tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan juga ada kegiatan di Bangka Tengah.

Sekedara informasi, pertengahan tahun lalu Ketua DPRD Bangka Tengah Me Hoa juga pernah menyambangi Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Babel. Ketika itu ada sejumlah persoalan yang didiskusikan, seperti peremajaan kelapa sawit pekebun dan anjloknya harga Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit. Selain itu juga dibicarakan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak hingga potensi penambahan retribusi daerah.*)  

Sumber: 
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Penulis: 
Hairil Anwar
Fotografer: 
Hairil Anwar
Editor: 
Hairil Anwar