BANGKA – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan memberikan bantuan sapi kepada peternak di Negeri Serumpun Sebalai tahun ini. Hewan ternak sebanyak 110 ekor yang didanai APBD tahun 2023 itu akan dibagikan secara cuma-cuma kepada 11 kelompok tani (poktan) yang tersebar di tujuh kabupaten dan kota dalam wilayah Provinsi Babel.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Babel Edi Romdhoni SP MM mengatakan poktan yang akan mendapatkan bantuan sapi tersebut telah dilakukan verifikasi ketat sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. Setiap kelompok akan menerima 10 ekor sapi terdiri dari 9 batina dan satu jantan.
“Prinsipnya sesuai dengan SOP atau standar operasional prosedur, yang (pertama) kita lakukan CPCL (calon petani calon lokasi), kelompoknya bukan kelompok siluman terus kemudian ada pernah punya pengalaman (beternak sapi) dan lain-lain,” kata Edi ketika memberikan arahan pada workshop dan bimtek pada poktan penerima bantuan sapi yang digelar Bidang Peternakan dan kesehatan Hewan (PKH) di Desa Labu Kecamatan Puding Besar Kabupaten Bangka, Senin (08/05/2023).
Workhop dan bimtek tersebut diikuti 30 peserta yang berasal dari Poktan Sawit Mandiri Sejahtera Desa Labu Kecamatan Puding Besar dan Poktan Maju Bersama Desa Jurung Kecamatan Merawang. Bertindak sebagai narasumber Pengawas Bibit Ternak Septian Eka Pratama SPt dan Pengawas Mutu Pakan Nora Fitriyani SPt.
Sebelumnya workshop dan bimtek serupa juga digelar di Kabupaten Belitung dan Belitung Timur akhir pekan lalu. Sementara untuk Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Selatan dan Bangka dilakukan pada pekan ini.
“Tentunya patut kita syukuri ini adalah salah satu kelompok yang terpilih dari sekian ratus atau ribuan proposal yang masuk sampai. Bahkan sampai dengan hari ini juga masih ada terus proposal yang masuk,” tambah Edi didampingi Koordinator Pengawas Bibit Ternak Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Ir Dody Novianto SPt MM.
Ia berharap bantuan yang diberikan pemerintah itu dapat bermanfaat untuk peternak. Karena itu Edi minta peternak yang mendapat bantuan untuk serius mengelola usahanya agar sapi nanti bisa berkembang biak dan dapat digulirkan untuk kelompok tani yang lain.
“Ada komitmen bagaimana kelompok calon penerima itu supaya bantuan ini bisa memberikan manfaat yang besar. Karena uang pemerintah ini kalau harus terus menerus dibantu kan tidak ada cukup-cukupnya. Tapi bantuan yang (diberikan ini bagaimana) bisa memberikan manfaat bagi orang lain itu,” ujar Edi seraya mengingatkan peternak jika bantuan tersebut akan terus dimonitoring pada tahun-tahun berikut.
“Setelah bantuan ini diserahkan, tahun depan akan ada yang supervisi. Bahkan kadang kala blanko laporan harus diisi. Tambah berapa (sapi yang dipelihara), beranak berapa, dijual berapa,” tandasnya.*)