PANGKALPINANG – Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Dr Ir Ridwan Djamaluddin MSc mengatakan perubahan iklim global dan kenaikan inflasi menjadi tantangan pembangunan pertanian di Babel tahun depan. Selain itu wabah penyakit hewan menular ia sebut juga masih menjadi ancaman serius yang dapat menimbulkan angka kematian dan kesakitan tinggi pada hewan serta berdampak pada kerugian ekonomi masyarakat.
Menurut Ridwan ketiga tantangan itu mesti dicermati secara mendalam sebagai dasar menentukan program dan kegiatan agar tepat sasaran.
“Mengacu pada isu strategis di atas dan rencana pembangunan daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2023-2026 dan memperhatikan rancangan tema pembangunan nasional maka tema pembangunan pertanian tahun 2024 yang diusung Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah Pembangunan Pertanian Maju, Mandiri dan Modern dengan fokus pembangunan pada tahun 2024 diarahkan pada peningkatan kapasitas produksi, pengembangan diversifikasi pangan, penguatan cadangan dan sistem logistik pangan, pengembangan pertanian modern melalui pengembangan smart farming dengan memanfaatkan modernisasi pertanian yang terintegrasi berbasis korporasi petani serta gerakan tiga kali ekspor (gratieks),” kata Ridwan Djamaluddin dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Babel Edi Romdhoni SP MM saat membuka Forum Pertemuan Perangkat Daerah Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan di Swiss-Belhotel Pangkalpinang, Senin (20/03/2023).
Ridwan Djamaluddin menjelaskan bahwa Provinsi Babel memiliki visi yang jelas dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Visi pembangunan tersebut menurutnya hanya bisa diraih melalui perwujudan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal daerah yang berdaya saing dan pelayanan publik yang profesional berbasis teknologi informasi dan penyelenggaraan tata pemerintahan daerah yang baik.
“Oleh karena itu, agenda pada hari ini yaitu Forum Perangkat Daerah Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan tahun 2023 merupakan sarana yang tepat untuk meningkatkan sinergitas dan kolaborasi antar stakeholders yang menangani pertanian dalam rangka mewujudkan pembangunan pertanian yang maju, mandiri dan modern serta mewujudkan visi pembangunan jangka panjang provinsi kepulauan bangka belitung tercinta kita ini,” ujarnya.
Terkait beberapa bahasan penting yang akan didiskusikan dalam Pertemuan Forum Perangkat Daerah itu nanti Ridwan Djamaludin mengungkapkan ada banyak hal. Salah satu diantaranya adalah menyepakati permasalahan dan prioritas pembangunan daerah.
“Kedua menyepakati program, kegiatan, pagu indikatif, indikator dan target kinerja serta lokasi dengan mempertimbangkan usulan dari stakeholders dan masyarakat dan ketiga penyelarasan program dan kegiatan pembangunan daerah dengan sasaran dan prioritas pembangunan pusat,” tandasnya.*)