Petani Melabun Panen Bawang Merah, Kepala Dinas Pertanian Babel Sebut Ketergantungan Dengan Luar Daerah Terus Berkurang

BANGKA TENGAH – Usaha tani bawang merah yang dibiayai pemerintah melalui Dana Insentif Daerah (DID) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) kembali dipanen petani. Kali ini petani bawang di Desa Melabun Kecamatan Sungai Selan Kabupaten Bangka Tengah yang memanen bawangnya. 

Panen bawang merah pada lahan seluas satu hektar itu dipimpin langsung Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Edi Romdhoni SP MM mewakili Pj Gubernur Babel Dr Ir Ridwan Djamaluddin MSc yang berhalangan hadir. 

Sejumlah pejabat terkait dari unsur Forkopimda Kabupaten Bangka Tengah turut mendampingi Edi termasuk Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Babel Irman Hasan SP dan Subkoordinator Hortikultura Maryadi Latief SE MSi.  

Sepekan sebelumnya Edi Romdhoni juga hadir saat panen perdana bawang merah di Poktan Jaya Horti Desa Cambai Selatan Kecamatan Namang. Usaha tani bawang yang dipanen tersebut juga merupakan bantuan pemerintah melalui DID yang dikucurkan akhir tahun lalu.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Edi Romdhoni SP MM menyampaikan apresiasi atas kerja keras semua stakeholders terkait dalam mengawal dan mendampingi usaha tani bawang merah yang dibiayai DID tersebut.

“Terutama kepada petani dan para penyuluh terima kasih,” kata Edi di Desa Melabun, Selasa (21/03/2023).

Menurut Edi bawang merah merupakan salah satu komoditi pokok yang rentan memicu kenaikan inflasi. Karena itu upaya dan kerja keras petani dalam memproduksi komoditi tersebut ia sebut sangat membantu dalam memenuhi stok ketersediaan bawang di daerah ini sehingga angka inflasi dapat dikendalikan. 

“Awal-awal bulan April atau Mei tahun yang lalu kita termasuk 5 besar se-Indonesia (tertinggi inflasi), alhamdulillah sekarang sudah 3 terbaik di Indonesia untuk Bangka Belitung. Luar biasa ini,” ujarnya.

Lebih lanjut Edi menerangkan bahwa ketergantungan Babel terhadap kebutuhan pokok dengan luar daerah masih sangat tinggi. Angkanya ia sebut mencapai 61 persen.

“Bahkan ada yang bilang hingga 80 persen. Baru cabe besar Bangka Belitung surplus. Mudah-mudahan menyusul bawang merah sehingga ketergantungan bawang merah dengan luar daerah terus berkurang. Cabe rawit masih naik pesawat (didatangkan dari luar daerah-red). Telur masih dari Palembang,” terangnya seraya meminta para petani bawang terus menjaga semangat dan komitmen untuk  menanam bawang secara berkelanjutan.

“Petani-petani yang sudah komitmen seperti ini kita pertahankan. Buatlah komunitas - komunitas bawang merah sehingga tahu mengatur waktu (tanam). Begitu kira-kira, sehingga sepanjang tahun itu bawang di daerah kita terus tersedia,” tandasnya.*)

Sumber: 
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Penulis: 
Hairil Anwar
Fotografer: 
Hairil Anwar
Editor: 
Hairil Anwar

Berita