Sektor Pertanian Topang Pertumbuhan Ekonomi Babel

PANGKALPINANG – Kegiatan sektor pertanian di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Babel Edi Romdhoni SP MM mengatakan kontribusi itu terlihat dari besarnya peran pertanian terhadap laju pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2022 lalu.

“Karena itu kita patut berbangga,” kata Edi saat menyampaikan presentasi pada Pertemuan Rekonsiliasi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten dan Kota yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Babel di Swiss-Belhotel Pangkalpinang, Selasa (07/02/2023).

Sebagaimana diwartakan distan.babelprov.go.id edisi Senin 06 Pebruari 2023, Ekonomi Provinsi Babel tumbuh 4,40 persen sepanjang tahun 2022. Salah satu sektor yang turut andil terhadap pertumbuhan kinerja perkonomian tersebut adalah pertanian bersama kehutanan dan perikanan.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Babel Toto Haryanto Silitonga SSi MEng mengatakan kontribusi ketiga sektor tersebut sebesar 20,28 persen pada triwulan IV tahun 2022. Sedangkan untuk tahun 2022 sendiri kontribusi ketiganya terhadap pertumbuhan ekonomi Babel sebesar 19,19 persen. Kontribusi terbesar sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi di Babel berasal dari peningkatan produksi komoditi perkebunan tahunan. Salah satu diantaranya adalah kelapa sawit termasuk lada dan karet. Sementara itu kontributor terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Babel ditempati industri pengolahan sebesar 20,53 pada triwulan IV dan 21,84 untuk tahun 2022.

 “Yang pertama memang industri pengolahan tapi ada kegiatan perkebunan yang masuk dalam industri pengolahan itu, seperti CPO (Crude Palem Oil),” ujar Edi.

Karena itu menurut Edi sektor pertanian mempunyai peran penting dan strategis dalam perekonomian. Selain untuk penerimaan devisa negara sisi hilir hilirnya adalah peningkatan ekonomi masyarakat.

“Selain itu, sektor pertanian terutama subsektor perkebunan juga berperan dalam penyelenggaraan lapangan kerja, pemenuhan konsumsi dalam negeri dan penyedia bahan baku industri dalam negeri,” jelasnya seraya mencontohkan komoditi kelapa sawit yang memberikan kontribusi paling besar terhadap ekspor perkebunan dan mampu memberikan kesejahteraan terhadap masyarakat.

“Akan tetapi, komoditas lada putih sebagai ciri khas Bangka Belitung diupayakan tidak ditinggalkan melalui upaya intensifikasi dan ekstensifikasi supaya meningkatkan produksi. Tanaman karet saat ini masih dipertahankan, karena masih bisa disadap dan dapat memberikan tambahan pendapatan petani,” tandasnya.*)

Sumber: 
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Penulis: 
Hairil Anwar
Fotografer: 
Hairil Anwar
Editor: 
Hairil Anwar

Berita