PANGKALPINANG — Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Edi Romdhoni SP MM minta data penerima bantuan beras pemerintah dipetakan seakurat mungkin.
Hal itu dikatakan Edi ketika memimpin Rapat Koordinasi Bantuan Pangan Tingkat Provinsi Babel di ruang pertemuan Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Senin (03/04/2023).
Menurut Edi akurasi data itu penting dalam rangka mendukung program tersebut agar efektif dan tepat sasaran.
“Memang hal yang paling pokok adalah data. Hari ini kita coba sikapi dengan baik terkait itu,” kata Edi.
Bantuan beras pemerintah mulai disalurkan secara bertahap. Beras tersebut dibantu kepada penerima manfaat selama tiga bulan terhitung April hingga Juni 2023 nanti. Jumlahnya 10 kilogram per bulan. Menurut Edi penyaluran bantuan pangan pokok tersebut merupakan tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo dalam dalam rangka menjaga stabilitas pangan, menenekan inflasi serta mengurangi beban pengeluaran penerima bantuan pangan sasaran dalam upaya menangani kerawanan pangan, kemiskinan dan stunting termasuk gizi buruk.
“Yang diperintah Pak Presiden (untuk menyalurkan bantuan pangan) itu dua lembaga, Kepala Bapanas (Badan Pangan Nasional) sama kemensos (Kementerian Sosial). Data yang kita pakai adalah data dari kemensos,” terang Edi di hadapan peserta rapat yang hadir, diantaranya perwakilan Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Babel termasuk Dinas Sosial Kabupaten dan Kota termasuk perwakilan Dinas Pertanian yang membidangi pangan se Provinsi Babel. Selain itu ikut serta dalam rakor Pimpinan Bulog Cabang Bangka dan Pejabat PT Pos Indonesia selaku pihak yang diberikan tugas oleh pemerintah untuk menyalurkan bantuan itu kepada penerima.
Karena itu Edi menegaskan pentingnya koordinasi antar instansi terkait untuk mengawal program tersebut. Ia berharap dalam waktu yang tidak terlalu lama bantuan itu dapat segera dieksekusi.
“Kita jangan sampai ketinggalan jauh dengan provinsi lain. Mungkin provinsi lain hari ini sudah ada yang launching. Yo kita launching sama-sama sehingga Babel bisa setara dengan provinsi lain,” harap Edi seraya menambahkan ketersediaan beras di Bulog Babel untuk mendukung kegiatan tersebut dalam jumlah yang cukup.
“Stok beras kita cukup. Tinggal masalah data. Hari ini kita cenderung bicara masalah data,” tandasnya.*)