Terkait Pengembangan Cabai di Bangka, Bupati Mulkan: Terima Kasih Pak Pj Gubernur dan Pak Edi Romdhoni

BANGKA – Bupati Bangka Mulkan SH MH menyampaikan apresiasi atas perhatian dan dukungan pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dalam membantu mengembangkan kawasan komoditi cabai seluas 50 hektar di daerah itu pada tahun ini.

Menurut Mulkan bantuan tersebut sangat penting untuk mendukung peningkatan produksi cabai dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat yang mendiami kabupaten itu.

“Karena itu terima kasih Pak Pj Gubernur, Pak Edi Romdhoni (Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Babel) beserta jajaran yang telah mendukung Kabupaten Bangka ini,” kata Mulkan saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan panen cabai bersama Pj Gubernur Babel Dr Ir Ridwan Djamaluddin MSc dan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Babel Edi Romdhoni SP MM di Kelompok Tani (Poktan) Serdadu Desa Puding Besar Kecamatan Puding Besar Kabupaten Bangka, Jumat (03/02/2023).

Sebagai informasi pemerintah menganggarkan dana pengembangan kawasan aneka cabai untuk Kabupaten Bangka seluas 50 hektar tahun ini. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Babel Edi Romdhoni SP MM mengatakan anggaran bantuan tersebut bersumber dari APBN sebanyak 30 hektar dan APBD Provinsi Babel seluas 20 hektar. Sebelumnya bantuan serupa juga diberikan untuk Kabupaten Bangka pada tahun 2022 lalu seluas 20 hektar. Bantuan tersebut disebar ke Desa Dalil, Desa Bakam, Desa Air Duren, Desa Air Ruai dan Desa Jada Bahrin.

“(Dan bantuan 50 hektar ini pun) masih kurang karena Bangka ini sangat luas, 62 desa, 19 kelurahan dan 8 Kecamatan. Penduduk Bangka yang paling terbanyak di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yaitu 320.000 jiwa sampai hari ini. Jadi kebutuhan cabai ini memang luar biasa terutama yang ada di Kabupaten Bangka ini karena penduduk kita cukup banyak,” ujar Mulkan.

Pj Gubernur Babel Dr Ir Ridwan Djamaluddin MSc mengatakan cabai merupakan salah satu komoditi penting bagi negeri ini. Ketidaktersediaan komoditi tersebut tidak dapat diabaikan karena dapat mempengaruhi angka inflasi.

“Apalagi kita di wilayah sumatera secara umum, Nah ketika masalah itu paling sering disebut sama presiden soal inflasi, itu awalnya saya kaget juga, cabai jadi urusan gitu ya. Tapi ternyata memang urusan (cabai) ini,” kata Ridwan.

Karena itu Ridwan terus mendorong para petani agar tetap semangat untuk menanam cabai. Di sisi lain ia mengatakan pemerintah akan terus melakukan pendampingan terutama terkait soal harga jual di pasaran.

“Jangan pikir soal harga. Itu nanti urusan ditangani pemerintah. Saya mohon dengan sangat bapak-bapak dan mungkin juga ibu-ibu tanam saja nanti soal menjaga kestabilan harga, soal pengiriman ke pasar dan lain-lain itu biar ditangani oleh pemerintah,” ujarnya.

Kantongi Puluhan Juta

Sementara itu Ketua Poktan Serdadu Suhari mengaku telah mengantongi banyak uang dari hasil panen cabai yang ia terima. Setidaknya puluhan juta telah terkumpul sebagai bukti jika usaha tani cabai yang ia kelola sangat menguntungkan.

“Sudah empat kali panen dengan jumlah 2 ton. Satu kilo sekitar Rp 35 ribu,” katanya.

Menurut Suhari lahan yang dimiliki Poktan Serdadu seluas dua hektar. Namun yang dikelola untuk usaha tani cabai sebanyak 1,3 hektar.

“Sedangkan jumlah pohon cabai yang tertanam sebanyak 19 ribu batang lebih,” tandasnya.*)

Sumber: 
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Penulis: 
Hairil Anwar
Fotografer: 
Hairil Anwar
Editor: 
Hairil Anwar

Berita