Wawancara Kompas TV Terkait Impor Sapi, Potong Jalur Distribusi untuk Harga Lebih Murah

PANGKALPINANG—Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berencana mengimpor sapi dari Australia. Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Ir Hj Nurhayati mengatakan impor sapi tersebut merupakan upaya pemerintah daerah untuk memutus jalur distribusi guna mendapatkan harga sapi yang lebih murah.

“Selama ini sapi yang masuk ke Bangka Belitung didatangkan dari Lampung dan sapi di Lampung itu sendiri berasal dari Australia. Sekarang kita ingin mendatangkan sapi langsung dari Australia, tidak melalui Lampung lagi,” kata Nurhayati ketika diwawancarai Kompas TV di ruang kerjanya, Kamis (14/10/2021).

Menurut Nurhayati kebutuhan sapi dalam daerah sangat tinggi. Namun kemampuan peternak lokal untuk memenuhi kebutuhan tersebut masih sangat rendah sehingga harus didatangkan dari luar daerah.

“85 persen kebutuhan sapi kita atau 12.717 ekor masih tergantung dengan luar daerah atau setara dengan 254,34 miliar rupiah jika satu ekor sapi dihargai 20 juta rupiah,” ujar Nurhayati didampingi Koordinator Fungsional Pengawas Bibit Ternak Dody Novianto SPt MM.

Dijelaskannya banyak keuntungan yang didapat jika sapi diimpor langsung dari Australia. Selain untuk menekan harga, juga terbukanya lapangan kerja.

“Karena penggemukannya ada di Bangka Belitung sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan. Selama ini penggemukan sapinya di Lampung dan di Bangka Belitung tinggal potong. Dengan impor langsung maka penggemukan langsung di Bangka Belitung. Selain itu ada nilai tambah lain terutama terkait dengan kotoran sapi untuk bahan pembuatan kompos,” jelas Nurhayati seraya menambahkan sapi impor nanti untuk memenuhi kebutuhan daging keseharian masyarakat.

“Kalau yang ternak lokal untuk kebutuhan hewan kurban,” tandasnya.*)

Sumber: 
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Penulis: 
Hairil Anwar
Fotografer: 
Hairil Anwar
Editor: 
Hairil Anwar