Matangkan Pra PENAS Maros dan PENAS Padang, KTNA Babel Gelar Rembug Utama di Pangkalpinang

PANGKALPINANG—Pengurus Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar rembug utama di Hotel Aksi Natural Resort Pangkalpinang, Sabtu (28/05/2022).

Selain untuk mengevaluasi program kerja, kegiatan rembug yang difasilitasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung itu juga untuk mematangkan persiapan pelaksanaan Pra Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (Pra PENAS KTNA) di Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan bulan Juni nanti dan PENAS KTNA XVI di Padang Sumatera Barat Tahun depan.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Edi Romdhoni SP MM mengatakan KTNA merupakan mitra strategis bagi pemerintah dalam rangka membangun sektor pertanian.

“Karena itu nanti saya dan Ketua KTNA akan menyampaikan (hasil rembug) ini kepada pimpinan, kepada Pak Sekda dan Pak Pj Gubernur termasuk rencana kita untuk berangkat ke Maros dan Padang. Insya Allah ke Maros nanti Pak Sekda ikut,” kata Edi.

Tampak hadir Ketua KTNA Provinsi Kepulauan Bangka Belitung H Jawarno KS SIP, Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi kepulauan Bangka Belitung Ranto Shendu SE beserta anggota Komisi Dodi Kusdian ST MH, Kepala Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian Ir Kemas Arfani Rahman serta sejumlah kepala dinas pertanian kabupaten dan kota.

Edi Romdhoni mengatakan keberadaan KTNA sangat penting bagi pemerintah. Karena itu ia mengingatkan para pengurus organisasi tersebut untuk ikut mencermati berbagai isu yang sekarang sedang berkembang termasuk Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.

“Harus paham semunya. Selain PMK ada juga CPO (Cruide Palm Oil) termasuk kelangkaan pupuk. Kita harus memahami ini semua,” jelas Edi seraya menambahkan tantangan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat ke depan juga semakin berat seiring dengan bertambahnya penduduk.

“Lahan pertanian semakin sempit tapi laju pertambahan penduduk tidak terbendung. Lagu H Rhoma Irama tahun tujuh puluhan 135 juta penduduk Indonesia sekarang persis dua kali lipat 270 juta lebih. Sementara jumlah petani pun tidak seimbang dengan jumlah penduduk,” jelas Edi.

Sementara itu Ketua KTNA Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Jawarno KS SIP mengatakan KTNA merupakan organisasi sekaligus wadah musyawarah petani dan nelayan.

“Selama ini kita sama-sama tahu kadang-kadang petani kita ini tidak jelas anak angkat atau anak kandung. Mereka bingung ke mana tempat mengadu,” kata Jawarno yang juga menjabat sebagai Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tersebut.

Karena itu kepengurusan KTNA akan terus diperkuat. Menurut Jawarno tidak saja di level kabupaten dan kota tapi kelompok KTNA akan dibentuk hingga tingkat desa.

“Insya Allah setelah selesai nanti kita melaksanakan atau menghadiri Pra PENAS di Maros Sulawesi Selatan kita akan memantapkan kepengurusan tingkat kecamatan sampai ke desa. Kita ingin bersama-sama pemerintah daerah setempat mengangkat derajat martabat para petani kita yang ada di desa-desa,” ujarnya.*)

Sumber: 
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Penulis: 
Hairil Anwar
Fotografer: 
Hairil Anwar
Editor: 
Hairil Anwar