Terkait PMK di Babel, Jubir Gugus Tugas: Sapi Sakit Tinggal 265 Ekor

PANGKALPINANG--Angka sapi sakit akibat infeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kepulauan Bangka Belitung terus menurun.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Drh Judnaidy selaku Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Penanganan PMK menyebutkan hingga Rabu (08/06/2022) jumlah sapi sakit akibat PMK tinggal 265 ekor dari 2.327 sapi yang tertular.

“Sedangkan yang sembuh sebanyak 1.981 ekor atau sekitar 83 persen,” kata Judnaidy saat menjadi narasumber Talkshow PMK pada Hewan di Radio Sonora Pangkalpinang, Rabu (08/06/2022) siang.

Karena itu Judnaidy minta para peternak untuk tidak mengkhawatirkan PMK yang banyak menjangkiti hewan ternak saat ini. Ia mengatakan tim kesehatan hewan terus siaga dan bekerja keras untuk menekan penyebaran penyakit yang disebabkan virus tersebut.

“Karena itu saya ingin menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim medik dan para medik atas kerja keras dalam menanganani PMK ini,” ujarnya.

Menjawab pertanyaan terkait apakah PMK berbahaya terhadap manusia, Judnaidy menegaskan bahwa PMK merupakan penyakit hewan sehingga tidak menular ke manusia.

“Jadi tidak usah khawatir karena penyakit ini tidak menular ke manusia. Ini penyakit pada hewan dan itu pun hanya hewan berkuku belah seperti sapi, kerbau kambing, domba dan babi. Bahkan hewan yang terkena PMK dagingnya bisa dikonsumsi, bisa dimakan dagingnya selagi dimasak dengan cara yang benar,” ujar Judnaidy seraya menambahkan tingkat kematian hewan yang terkena PMK sangat rendah.

“Tingkat kematian di bawah empat persen dan terbukti di kita kematian hanya 17 ekor. Jadi hanya 0,7 persen (hewan yang mati),” tandasnya.*)  

Sumber: 
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Penulis: 
Hairil Anwar
Fotografer: 
Hairil Anwar
Editor: 
Hairil Anwar