Cempedak Babel diminati Pasar Domestik

PANGKALPINANG—Buah-buahan segar dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sangat diminati pasar lokal dalam negeri. Sejumlah buah yang dihasilkan provinsi ini potensial masuk pasar domestik karena disukai para konsumen pencinta buah. Salah satunya buah cempedak yang terus menerus dikirim ke luar daerah. Bahkan jumlah pengirimannya melebihi volume komoditas buah-buahan lain yang juga dikirim ke pasar yang sama.

“Ini luar biasa ternyata buah cempedak kita sangat diminati orang luar,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Juaidi Rusli SP MP saat rapat persiapan ekspor buah manggis di ruang rapat besar Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin (19/04/2021).

Turut hadir dalam rapat tersebut Kepala Bidang Penyuluhan Ir Kemas Arfani Rahman, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Irman Hasan SP, Kepala UPTD Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan Ir Heri, Kepala UPTD Balai Proteksi Tanaman Suzana Kartikasari SP, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkalpinang Drh Saifuddin Zuhri, Kepala Seksi Mutu dan Standarisasi Emilda STP dan Kepala Seksi Sertifikasi dan Registrasi Marassari SIP.

Data yang dirilis Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkalpinang menyebutkan bahwa sepanjang tahun 2020, volume buah cempedak yang dikirim ke luar Pulau Bangka dan tercatat di Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkalpinang mencapai 745.695 kilogram. Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan dengan volume komoditas lain yang dikirim ke luar daerah, seperti semangka sebanyak 652.060 kilogram, buah nanas sebanyak 383.300 kilogram dan buah naga sebanyak 17.346 kilogram.

Cempedak Bangka yang dikirim sepanjang tahun 2020 itu ditujukan ke DKI Jakarta, Palembang, Tanjung Pinang dan Lampung. Selain keempat daerah itu, pengiriman juga ditujukan ke Jambi, Jepara, Tangerang, Padang, Bandung, Serang, Kediri, Indragiri dan Berau.

“Frekuensi pengriman buah cempedak pun paling banyak dibandingkan buah-buahan yang lain, yaitu sebanyak 414 kali pengiriman,” kata Juaidi.

Selain cempedak, buah lokal Bangka yang dikirim ke luar daerah adalah jengkol dan alpukat. Jengkol dikirim sebanyak 216.924 kilogram dengan frekuensi 100 kali pengiriman. Pasar yang dituju meliputi DKI Jakarta, Lahat Purwakarta, Bandung dan Palembang. Sedangkan alpukat dikirim sebanyak 149.304 kilogram dengan frekuensi 64 kali pengiriman dengan daerah tujuan Belitung, Jakarta, Palembang, Pekalongan, Lampung, Lubuklinggau, Medan dan Bandung.

Terkait dengan buah durian data yang disampaikan Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkalpinang menyebutkan bahwa volume yang dikirim sebanyak 43.171 kilogram dengan frekuensi 147 kali pengiriman. Durian-durian itu dikirim ke DKI Jakarta, Aceh, Bali, Bandung, Jambi, Lampung, Makasar, Malang dan Medan termasuk Palembang dan Serang. Selain itu Bogor, Denpasar dan Semarang juga termasuk daerah pengiriman durian termasuk Surabaya, Surakarta, Yogyakarta, Belitung, Jepara dan Deli Serdang.

Sementara untuk komoditas petai volume pengiriman mencapai 4.796 kilogram dengan 34 kali pengiriman ke Belitung, Tanjung Pinang, DKI Jakarta, Palembang, Batam dan Pontianak.*)

Sumber: 
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Penulis: 
Hairil Anwar
Fotografer: 
Istimewa, radarbangka.co.id
Editor: 
Hairil Anwar